Wisata ke Negeri Paling Bahagia

13 February 2020 2.477x Blog

Home » Blog » Wisata ke Negeri Paling Bahagia

Berdasarkan survey Happy Planet Indeks dan Gross National Happiness, Bhutan di anugerahi julukan Negara terbahagia didunia. Pasalnya di negara yang kaya lembah magis ini konsep kehidupan mereka tidak didasarkan oleh  tingkat perkembangan ekonomi, tetapi lebih kepada tingkat kebahagian mental dan spiritualitas. Bhutan terletak diantara megahnya salju pegunungan tinggi Himalaya, di ketinggian 2300 – 4500mdpl. Diapit sempurna oleh negara Nepal, India dan China. Keindahan alamnya yang spektakuler adalah destinasi prestisi bagi wisatawan, bahkan bagi selebriti dunia sekelas Leonardo Dicaprio.  Pernah mendengar istilah Shangri-La? Sebuah julukan dari mitos utopia Himalaya bagi lembah mistis nan harmoni di dunia, yang akhirnya ditafsirkan sebagai tempat surga dunia. Bhutan, negara dengan populasi 700.000 jiwa ini disebut-sebut sebagai Shangri-La di kaki Himalaya.

Sejatinya alam Bhutan memang tidak dijadikan proyek wisata, apalagi di eksploitasi. Ini terbukti dari hanya beberapa destinasi wisata yang berlaku di Bhutan. Lima diantaranya menjadi destinasi wajib yang harus dikunjungi. Menyusuri Lembah Paro anda akan terpesona oleh peninggalan-peninggalan kuno Bhutan. Lembah ini konon adalah rumah bagi Istana-istana kuno, kuil dan biara kuno Bhutan. Biara Takhtsang, Kichu Lhakang, hingga Museum Nasional Paro dan Dzong adalah atraksi yang tak boleh di lewatkan. Mendaratkan kaki anda di Ibukota Bhutan, Thimpu, anda bisa singgah di Taschiccho Dzong. Sebutan bagi gedung kepemerintahan Bhutan itu menawarkan atraksi megahnya tahta agung yang digunakan para penguasa Bhutan. Lembah Thimpu dulunya juga sebagai area peristirahatan musim panas bagi para biksu. Anda bisa naik ke View Point-nya, dan dapatkan kemegahan kota Thimpu di sekitar anda. Thimpu juga menawarkan ke-khas-an Biara Buddhist, beberapa museum. Jangan lupa kunjungi sekolah Dzongkha yang menyimpan banyak karya batu tulis dan lukisan.

Di kota kecil Puenthsholing anda bisa berkunjung ke Biara Karbandi, Penangkaran buaya di Amo chu, Bhutan Gate yang berada di perbatasan. Di ketinggian 2600mdpl. Lain lagi dengan Lembah Bhumthang, ia menawarkan rasa magis dari spiritualitas biara-biara Budhha kuno. Jakar, sebagai kota utama di Bhumthang menawarkan banyak tempat menarik. Apalagi saat bulan September tiba, lembah ini penuh dengan buah apel, dan kemeriahan festival tradisional Bhutan yang dikenal sebagai Thangbi Mani dan Thamsing Phala. Nikmati pula keindahan sungai Thang-chu, lansekap hijau ala Tongsa. Keunikan Mongar Dzong yang mempertahankan budaya Bhutan juga patut dilihat. Mau yang lebih seru, anda bisa menuju Chalela Pass. Sekitar 2 jam dari Lembah Paro, anda bisa menikmati kemegahan air terjun, sungai yang membeku, habitat hutan alpin, hingga hamparan salju selama perjalanan tersebut.

Bukan hanya lembah-lembah mistis, budaya, lansekap alam, air terjun, gunung salju, habitat flora dan fauna yang eksotis pun akan menyulap hati anda ke dalam rasa bahagia. Berplesiran di Bhutan memang terbilang mahal. Untuk masuk ke negara terpencil ini saja wisatawan harus merogoh kocek  $ 200 untuk entrance permit-nya, belum lagi ketentuan Pemerintah Bhutan yang mengharuskan wisatawan untuk menggunakan jasa travel dengan pilihan paket wisatanya selama berada di Bhutan.  Harga akomodasi hingga transportasi yang melejit, serta larangan merokok hingga larangan penggunaan plastik membuat Bhutan makin terasa bukan untuk wisata backpackeran. Dalam hal ini, Dinas Pariwisata Bhutan malah dengan sengaja membatasi jumlah wisatawan dengan beberapa ketentuan hingga tarif wisata yang selangit. Dengan demikian menurut Pemerintah Bhutan, cara itu adalah cara bijak untuk tetap melestarikan alam Bhutan dengan memperkecil resiko kerusakan.

No comments yet

Please write your comments

Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) are required.

Your Comment*Your Name* Email Address* Your Website

Contact Us

If you have any questions, please contact us.